Rabu, 21 Desember 2011

tarekat di nusantar



Tasauf
( Perkembangan Tarekat Di Nusantara )



DISUSUN OLEH:
Muhamad Tohir   : 10422030
Dosen Pembimbing:
Drs. Abdur Rasyid.M.Ag.

FAKULTAS ADAB
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang di kenal dunia dengan jumlah penduduknya yang manyoritas beragama muslim. Namun dibalik jumlah yang menakjubkan ini banyak yang merasa terpana dengan rialita kehidupan masyarakatnya. Mulai dari gaya berpakaiannya, akhlaqnya, cara berbicaranya dan cara beribadah yang sekian ragam bentuknya.
Kebanyakan ajaran-ajaran yang berkembang di Indonesia sekarang bukanlah sebagaimana ajaran yang di bawa Rosulullah ketika itu, sudah banyak penyelewengan yang terjadi, salah satunya adalah berkembangnya ajaran tasawwuf yang cukup menjamur di semua kalangan. Mulai dari kalangan elit, selebritis, sarjana, sampai kepada buruh. Artinya ajaran ini memang sangat pesat perkembangannya. Bannyak komentar dan alasan mereka "saya resah, saya menemukan problem, saya setres, saya banyak masalah, hati saya kotor maka saya belajar tasawwuf agar memperoleh ketenangan" dengan segudang alasan itulah mereka berbondong-bondong mengikuti kajian-kajian tasawwuf, hingga perkumpulan tasawwuf atau tarekat tidak kekurangan jamaah sehingga mereka tinggal memilih yang cocok dengan selera mereka. Namun kita perlu mengingat-ingat kembali perkataan seorang ulama' Muhammad bin Idris as Syafi'I, beliau berkata : "Tidaklah seorang yang berakal itu masuk ke dalam ajaran tasawwuf pada permulaan siang kecuali ia telah gila ketika masuk waktu sholat asar" ( al Jihad wal Ijtihad:216).
Artinya begitu bahanya ajaran ini terhadap keyakinan manusia sehinga di gambarkan bahwa orang yang masuk mengikuti ajaran tasawwuf di pagi hari di sore hari ia telah manjadi gila. Kali ini kami berusaha menampilkan sebuah makalah yang berjudul "Perkembangan Tarekat di Nusantara".


BAB II

PERKEMBANGAN TAREKAT DI NUSANTARA

  1. Sekilas Antara Tarekat Dan Tasauf
Tarekat berasal dari lafadz arab thariqah artinya jalan. Kemudian mereka maksudkan sebagai jalan menuju Tuhan, ilmu batin, tasawwuf.
Perkataan tarekat (jalan bertasawwuf yang bersifat praktis) lebih dikenal ketimbang tasawwuf, khususnya dalam kalangan para pengikut awam yang merupakan bagian terbesar.
Tarekat tidak membicarakan filsafat tasawwuf, tetepi merupakan amalan (tasawwuf) atau prakarsanya. Pengamalan tarekat merupakan suatu kepatuhan secara ketat kepada peraturan-peraturan syariat islam dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya, baik yang bersifat ritual maupun sosial, yaitu dengan menjalankan praktek-praktek dan mengerjakan amalan yang bersifat sunnah, baik sebelum maupun sesudah sholat wajib, dan mempraktekkan riyadhoh. Para kiai menganggap dirinya sebagai ahli tarekat. (Tasawwuf Belitan Iblis : 119)
B. Macam-macam tarekat yang berkembang di Indonesia
1. Tarekat Hadadiyah          
           Tarekat yang didirikan oleh Habib Abdullah bin Alwi Al Hadad yang wafat thn 1095 M di Yaman. Banyak orang yang takut ikut tarekatnya berhubung ratibnya yang terkenal, Ratib al hadad, dipercayai sebagai doa selamat yang bermantra. Pengaruhnya tak hanya di Aceh, tapi hampir di seluruh negara Indonesia.
2. Tarekat Khalwatiyah       .
          Tarekat yang di propagandakan dalam abad -18 oleh Syaikh Musthofa al Bakri di Mesir dan Suriah. Salah seorang tokoh tarekat ini ialah Ahmad At Tijani yang berasal dari Aljazair.
3. Tarekat Mu'tabaroh Nahdliyin  
           Para kiai pada tanggal 10 Oktober 1957 M mendirikan suatu badan federal bernama Pucuk Pimpinan Jam'iyah Ahli Tarekah Mu'tabaroh, sebagai tindak lanjut keputusan Muktamar NU 1957 di Magelang. Belakangan dalam muktamar NU 1979 di Semarang ditambahkan kata Nahdliyin, untuk menegaskan bahwa badan ini tetap berafiliasi kepada NU. Dalam anggaran dasarnya dinyatakan bahwa badan ini bertujuan        :
a. meningkatkan pengamalan syareat islam di kalangan masyarakat  .
b. Mempertebal kesetian masyarakat kepada ajaran-ajaran dari salah satu madzhab yang empat      .
c. Menganjurkan para anggota agar meningkatkan amalan-amalan ibadan dan mu'amalah, sesuai dengan yang dicontohkan ulama' sholihin  
Alasan ulama' mendirikan badan federasi ini adalah 
1. Untuk membimbing organisasi-organisasi tarekat yang dinilai belum mengajarkan amalan- amalan yang sesuai dengan Al Qur'an dan hadist 
2. Untuk mengawasi organisasi-organisasi tarekat agar tidak menyalahgunakan pengaruhnya untuk kepentingan yang tidak di benarkan oleh ajaran-ajaran agama.
4. Tarekat Naqsabandiyah  
            Tarekat ini mula-mula didirikan di Turkistan oleh Bahiruddin Naqsyabandy (sumber lain menyebutkan, Muhammad bin Muhammad Baharuddin Al Bukhori 1317-1389 M, bukan imam Al Bukhori perowi hadits), dan di Indonesia tarekat yang paling berpengaruh. Pimpinannya Ulaiman Effendi, mempunyai markas besar yang terletak di kaki gunung Abu Qubbais di pinggiran kota Makkah. Pengikut-pengikutnya kebanyakan dari Turki, dan wilayah-wilayah Hindia Belanda dulu, serta dibekas jajahan Inggris di daerah Melayu.
Pada umumnya tarekat ini paling banyak pengikutnya di Jawa sejak abad ke-19 sampai saat ini. Terekat ini adalah tarekat terbesar di dunia, juga di Indonesia,dan di anggap paling terawat baik. Ada seleksi untuk jadi pengikutnya. Markasnya di Jawa ada di Jombang, Semarang dan Sukabumi serta Labuhan Haji (Aceh) di Pesantren Syaikh Waly, Khalidi.
Beberapa tokoh Tariqat Naqshbandiyah Indonesia
Yang di muliakan Allah Tuan Guru Dr Syekh Salman Daim' Mursyid Tareqat Naqsbandiyah Alkholidiyah Jalaliyah Bandr Tinggi Sumatera Utara Indonesia 2. Tn Guru SM Karimuddin, Mursyid Pondok Pesantren Darul Hikmah Bahjoga 3. KH Muhammad Arifin Syah MPd, Mursyid pondok pesantren Nurul Hidayah, Sibargot. 4. SM Andra Najmu Assyihab,Pimpinan pondok pesantren Darul Maimanah,Manuk dadali, Sibolga..
TARIQAT Naqshbandiyah mempunyai prinsip asasnya yang tersendiri yang telah diasaskan oleh Hadhrat Khwajah Khwajahgan Maulana Syeikh ‘Abdul Khaliq Al-Ghujduwani Rahmatullah ‘alaih. Ia telah meletakkan lapan prinsip asas ini sebagai dasar Tariqat Naqshbandiyah. Prinsip-prinsip ini dinyatakannya dalam sebutan bahasa Parsi dan mengandungi pengertian dan pangajaran yang amat tinggi nilainya. Adapun prinsip-prinsipnya adalah seperti berikut:

5. Tarekat Qadariyah          
           Asal mulanya di Baghdad, dan dipandang paling tua. Pendirinya ialah Syaikh Abdul Qadir al Jailani (1077-1166 M). Mula-mula ia seorang ahli bahasa dan fiqih dari Madzhab Hambali. Pelajaran tarekat Qadariyah tidak jauh berbeda dari pelajaran islam pada umumnya. Hanya saja tarekat ini mementingkan kasih sayang terhadap semua makhluq, rendah hati dan menjahui fanatisme dalam keagamaan maupun politik. Keistemewaan tarekat ini ialah dzikir dengan menyebut-nyebut nama Tuhan. Kaum Qadariyah terlalu menyamakan Tuhan dengan manusia. Paham Qadariyah pada hakikatnya adalah sebagian dari paham Mu'tazilah, karena imam-imamnya dari Mu'tazilah.
Ada anggapan bahwa membaca Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani pada tanggal 10 malam tiap bulan bisa melepaskan kemiskinan. Karena itu manaqibnya popular baik di Jawa maupun di Sumatra. Kadangkala tarekat ini digabung dengan Naqsabandiyah menjadi terekat Qadiriyah Naqsabandiyah. Seperti halnya di Suryalaya (Tasikmalaya Jawa Barat, dipimpin Abah Anom yang sering dikunjungi Harun Nasutiaon, Dan Jombang (Jawa Timur).
Tarekat Qadiriyah adalah tarekat pertama yang masuk ke Indonesia. Di Jawa, pengaruh tarekat ini banyak ditemui di daerah Cirebon dan Banten. Dan menurut cerita rakyat setempat, Syaikh ‘Abdul-Qadir al-Jilani pernah datang ke Jawa, bahkan mereka dapat menunjukkan letak kuburannya. Indikasi lain tentang pengaruh Tarekat Qadiriyah di Banten adalah, adanya pembacaan kitab manaqib syekh ‘Abdul-Qadir al-Jilani pada acara-acara tertentu di kehidupan beragama masyarakat disana.
6. Tarekat Qadariyah Naqsabandiyah       .
            Gabungan ajaran dua terekat, yaitu tarekat Qadariyah dan tarekat Naqsabandiyah, pendirinya Syaikh Khotib Sambas. Tarekat ini merupan sarana yang sangat penting bagi penyebaran agama islam di Indonesia dan Malaya dari pusatnya di Makkah antara pertengahan abad ke-19 sampai dengan perempatan pertama abad ke-20.
Syaikh Al Waasi Achmad Syaechudin selain mempunyai sanad dari tarekat Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah juga khirkoh dari tarekat Naqsyabandiyah dari garis salsilah Syaikh Jalaludin. Ia sampai dengan hari ini meneruskan tradisi tarekat Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah dengan kholaqoh dzikirnya yang bertempat di Bogor Baru kotamadya Bogor propinsi Jawa Barat.
Di Indonesia, pencabangan tarekat Qodiriyah ini secara khusus oleh Syaikh Achmad Khotib Al-Syambasi digabungkan dengan tarekat Naqsyabandiyah menjadi tarekat Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah . Kemudian garis salsilahnya yang salah satunya melalui Syaikh Abdul Karim Tanara Al-Bantani berkembang pesat di seluruh Indonesia.
Syaikh Abdul Karim Tanara Al-Bantani ini berasal dari Banten dan merupakan ulama Indonesia pertama yang menjadi Imam Masjidil Haram. Selanjutnya jalur salsilahnya berlanjut ke Syaikh Abdullah Mubarok Cibuntu atau lazim dikenal sebagai Syaikh Abdul Khoir Cibuntu Banten. Terus berlanjut ke Syaikh Nur Annaum Suryadipraja bin Haji Agus Tajudin yang berkedudukan di Pabuaran Bogor. Selanjutnya garis salsilah ini saat ini berlanjut ke Syaikh Al Waasi Achmad Syaechudin.
7. Tarekat Rifaiyah   .
             Didirikan oleh Syaikh Ahmad bin Ali Abul Abas (wafat 578 H/1183 M). Syaikh Ahmad yang konon guru Syaikh Abdul Qadir jailani, begitu asyik berdzikir hingga tubuhnya terangkat keatas angkasa. Tangannya menepuk-nepuk dadanya. Kemudian Allah memerintahkan kepada bidadari-bidadari untuk memberinya rebana di dadanya, daripada menepuk-nepuk dada.         
Tapi syaikh Ahmad tidak ingat apa-apa, begitu khusuknya, sehingga ia tidak mendengar suara rebananya yang nyaring itu. Padahal seluruh dunia mendengar suara rebana itu.
Terakat ini agak fanatik dan anggotanya dapat melakukan hal-hal yang ajaib, misalnya makan pecahan kaca, berjalan di atas api, dan sebagainya. Rifaiyah, yang memang merinci tarekatnya dengan rebana, di Acah dulu pernah berkembang besar dan disebut Rapa'I sudah sulit mencarinya yang asli, yang masih berpegang teguh pada ajaran.
8. Tarekat Samaniyah                      .
            Tarekat yang dikenal di Jawa Barat dan Aceh, didirikan oleh Syaikh Muhammad Saman dari Madinah, Arab Saudi yang wafat tahun 1702 M. Manaqib (riwayah hidup) Syaikh Saman banyak di baca orang yang mengharap berkah. Manakib itu ditulis oleh Syaikh Siddiq al madani, murid beliau.
Disitu tertulis "barang siapa berziyarah kemakam Rosulullah tanpa meminta izin kepada Syaikh Saman ziarahnya sia-sia. Juga disebutkan "siapa yang menyeru nama Syaikh tiga kali, hilang kesedihannya. Siapa yang makan makanannya masuk surga. Siapa yang berziarah kemakamnya serta membaca doa-doa untuknya, diampuni dosanya. Tarekat Saman sekarang menjadi tari Seudati di Aceh. Dzikir Saman mulanya hampir sama dengan dzikir-dzikir yang lain. Namun kemudian berkembang menjadi dzikir yang ekstrim.
Penyebaran di Indonesia     
Penyebaran Tarekat Sammaniyah di wilayah Sumatra, dilakukan oleh Syekh Abdussamad al-Falimbani (wafat 1800 M). Menurut riwayat, sebelum ke Palembang, Syekh Abdussamad al-Falimbani dahulunya menyebarkan Tarekat Sammaniyah di Aceh.
Ia mengajarkan doa dan zikir yang didapatkannya dari Syekh Samman. Mulanya tarekat ini murni mengajarkan zikir yang termuat dalam ratib Samman. Namun dalam perkembangannya, zikir itu dinyanyikan oleh sekelompok orang.     
            Ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Syekh Samman, antara lain, memper Syekh Muhammad Asyad Al-Banjari. banyak shalat dan zikir, berlemah lembut kepada fakir miskin. Tidak mencintai dunia, menukarkan akal basyariah dengan akal rabbaniyah, dan tauhid kepada Allah dalam zat. sifat, dan afal-Nya.          
9. Tarekat Siddiqiyah           .
            Asal usul tarekat ini tidak begitu jelas, dan tidak terdapat di negara-negara lain. Muncul dan berkembang di Jombang, Jawa Timur, dimulai oleh kegiatan Kiai Mul\khtar Mukti yang mendirikan tarekat ini tahun 1953.
10. Tarekat Syattariah.        
             Tarekat yang dibangun oleh Syaikh Abdullah Syattari di India. Tarekat ini di Jawa masih ada, misalnya di sekitar Madiun. Di Aceh dulu mengalami puncaknya di zaman Sultanah (ratu) Safiatuddin. Tarekat ini dibawah oleh Syaikh Abdurrouf Singkil yang kemudian menggelar Syiah Kuala.
Dzikir - dzikirnya
Di dalam tarekat ini, dikenal tujuh macam dzikir muqaddimah, sebagai pelataran atau tangga untuk masuk ke dalam Tarekat Syattariyah, yang disesuaikan dengan tujuh macam nafsu pada manusia. Ketujuh macam dzikir ini diajarkan agar cita-cita manusia untuk kembali dan sampai ke Allah dapat selamat dengan mengendarai tujuh nafsu itu. Ketujuh macam dzikir itu sebagai berikut:          
Dzikir thawaf, yaitu dzikir dengan memutar kepala, mulai dari bahu kiri menuju bahu kanan, dengan mengucapkan laa ilaha sambil menahan nafas.
Setelah sampai di bahu kanan, nafas ditarik lalu mengucapkan illallah yang dipukulkan ke dalam hati sanubari yang letaknya kira-kira dua jari di bawah susu kiri, tempat bersarangnya nafsu lawwamah.         .
Dzikir nafi itsbat, yaitu dzikir dengan laa ilaha illallah, dengan lebih mengeraskan suara nafi-nya, laa ilaha, ketimbang itsbat-nya, illallah, yang diucapkan seperti memasukkan suara ke dalam yang Empu-Nya Asma Allah.
Dzikir itsbat faqat, yaitu berdzikir dengan Illallah, Illallah, Illallah, yang dihujamkan ke dalam hati sanubari       .
Dzikir Ismu Dzat, dzikir dengan Allah, Allah, Allah, yang dihujamkan ke tengah-tengah dada, tempat bersemayamnya ruh yang menandai adanya hidup dan kehidupan manusia.
Dzikir Taraqqi, yaitu dzikir Allah-Hu, Allah-Hu. Dzikir Allah diambil dari dalam dada dan Hu dimasukkan ke dalam bait al-makmur (otak, markas pikiran). Dzikir ini dimaksudkan agar pikiran selalu tersinari oleh Cahaya Ilahi.           
Dzikir Tanazul, yaitu dzikir Hu-Allah, Hu-Allah. Dzikir Hu diambil dari bait al-makmur, dan Allah dimasukkan ke dalam dada. Dzikir ini dimaksudkan agar seorang salik senantiasa memiliki kesadaran yang tinggi sebagai insan Cahaya Ilahi.  
Dzikir Isim Ghaib, yaitu dzikir Hu, Hu, Hu dengan mata dipejamkan dan mulut dikatupkan kemudian diarahkan tepat ke tengah-tengah dada menuju ke arah kedalaman rasa.
11. Tarekat Syaziliah.
            Pendiri Tarekat Syadziliyyah adalah syekh Ali bin Abdullah bin Abdul-Jabbar Abul Hasan as-Syadzili (w. 1258). Silsilah keturunannya bergaris sampai kepada saidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra. Beliau sendiri pernah menulis silsilah keturunannya sebagai berikut : Syekh Ali bin Abdullah bin Abdul Jabbar bin Yusuf bin Ward bin Batthol bin Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra. Amalan utama dari tarekat ini pun masih dapat dirasakan hingga saat ini yaitu hizbul-bahr yang diyakini sangat memberi pengaruh yang kuat bagi pengamalnya. Tokoh tarekat Syadziliyah yang terkenal antara lain Ibnu ‘Athoillah as-Sakandari, dan ‘Abdul-Wahhab as-Sya’rani.
Sanad dan Silsilah Tariqah
  • As-Syaikh As-Sayyid Abil Hasan Asy-Syadzili ra drp
  • As-Syaikh Abdus Salam b Mashish ra drp
  • As-Syaikh Muhammad bin Harazim ra drp
  • As-Syaikh Muhammad Salih ra drp
  • As-Syaikh Shuaib Abu Madyan ra drp
  • As-Syaikh As-Sayyid Abdul Qadir Al-Jailani ra drp
  • As-Syaikh Abu Said Al-Mubarak ra drp
  • As-Syaikh Abul Hasan Al-Hukkari ra drp
  • As-Syaikh At-Tartusi ra drp
  • As-Syaikh Asy-Shibli ra drp
  • As-Syaikh Sari As-Saqati ra drp
  • As-Syaikh Ma'ruf Al-Kharkhi ra drp
  • As-Syaikh Daud At-Tai ra drp
  • As-Syaikh Habib Al-Ajami ra drp
  • Imam Hasan Al-Basri ra drp
  • Sayyidina Ali bin Abu Talib ra drp
  • Sayyidina Muhammad saw


Sanad Nasab Abil Hasan Asy-Syadzili
  • As-Sayyid Asy-Syaikh Abil Hasan Asy-Syadzili bin
  • Ali bin
  • Abdullah bin
  • Tamim bin
  • Hurmuz bin
  • Hatim bin
  • Qusay bin
  • Yusuf bin
  • Yusya bin
  • Ward bin
  • Bathaal bin
  • Ali bin
  • Ahmad bin
  • Muhammad bin
  • Isa bin
  • Muhammad bin
  • Abi Muhammad bin
  • Imam Hasan bin
  • Sayyidna Ali ra dan Sayyidatina Fathimah binti
  • Rasulullah Sayyidina Muhammad saw.
Amalan-Amalan
Hizb al-Bahr, Hizb Nashor, Hizb Barr disamping Hizib al-Hafidzah, merupaka Hizib-Hizib yang terkenal dari as-Syadzilli. Menurut laporan, hizib ini dikomunikasikan kepadanya oleh Nabi SAW. Sendiri. Hizib ini dinilai mempunyai kekuatan adikodrati, yang terutama dugunakan untuk melindungi selama dalam perjalanan dan bermanfaat dalam meningkatkan kadar ibadah kepada Alloh ta'ala.
Sebagai contoh, Ibnu Batutah menggunakan doa-doa tersebut selama perjalanan-perjalanan panjangnya, dan berhasil. Di Indonesia, dimana doa ini diamalkan secara luas, secara umum dipercaya doa ini baik dan tidak bertentangan dengan Sunatulloh dan Sunnatur Rosul. Untuk pengamalan hizb ini sebaiknya dalam bimbingan guru yang mengamalkannya.
Hizib-hizib dalam Tareqat Syadzilliyah, di Indonesia, juga dipergunakan oleh anggota tareqat lain untuk memohon perlindungan tambahan (Istighotsah), dan berbagai kekuatan hikmah, seperti debus di Pandegelang, yang dikaitkan dengan tareqat Rifa'iyah, dan di Banten utara yang dihubungkan dengan tareqat Qadiriyah. Akan tetapi yang utama adalah Hizb tersebut dipergunakan untuk meningkatkan kadar ibadah yang sebenarnya kepada Alloh ta'ala.Tarekat yang didirikan oleh Ali As Syazili, terdapat di Afrika Utara, Arab dan Indonesia, walaupun tidak luas tersebarnya dan pengaruhnya relative kecil.
12. Tarekat Tijaniyah          
Tarekat Tijaniyah didirikan oleh Abul Abbas Ahmad bin Muhammad bin al-Mukhtar at-Tijani (1737-1815), salah seorang tokoh dari gerakan “Neosufisme”. Ciri dari gerakan ini ialah karena penolakannya terhadap sisi eksatik dan metafisis sufisme dan lebih menyukai pengalaman secara ketat ketentuan-ketentuan syari’at dan berupaya sekuat tenaga untuk menyatu dengan ruh Nabi Muhammad SAW sebagai ganti untuk menyatu dengan Tuhan    .
            At-Tijani dilahirkan pada tahun 1150/1737 di ‘Ain Madi, bagian selatan Aljazair. Sejak umur tujuh tahun dia sudah dapat menghafal al-Quran dan giat mempelajari ilmu-ilmu keislaman lain, sehingga pada usianya yang masih muda dia sudah menjadi guru. Dia mulai bergaul dengan para sufi pada usia 21 tahun. Pada tahun 1176, dia melanjutkan belajar ke Abyad untuk beberapa tahun. Setelah itu, dia kembali ke tanah kelahirannya. Pada tahun 1181, dia meneruskan pengembaraan intelektualnya ke Tilimsan selama lima tahun.
Tarekat yang didirikan oleh Ahmad at Tijani. Tarekat ini dengan cepat meluas di Afrika Barat dan dinegara-negara lain, diantaranya Indonesia. Di Afrika tarekat ini telah banyak yang mengislamkan orang-orang Negro.Dalam fath yang diterimanya, dia mengaku bahwa hal itu terjadi dalam keadaan terjaga. Ketika itu, Nabi SAW mendatanginya dan memberitahukan bahwa dirinya tidaklah berhutang budi pada syekh tarekat mana pun.
           Karena menurut dia, Nabi sendiri-lah yang selama ini menjadi pembimbingnya dalam bertarekat. Selanjutnya, Nabi SAW menyuruh dia untuk meninggalkan segala sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya berkenaan dengan tarekat. Bahkan dia juga diberi izin untuk mendirikan tarekat sendiri disertai wirid yang mesti diajarkan kepada masyarakat, yaitu istighfar dan shalawat yang diucapkan masing-masing sebanyak 100 kali. Tarekat Tijaniyyah masuk ke Indonesia pada tahun 20-an, dan banyak mendapatkan pengikut terutama di pulau Jawa dan Madura. Pengikut tarekat Tijaniyah berkeyakinan, bahwa tarekat Tijaniyah adalah tarekat yang terbaik, karena memiliki keunggulan dan keutamaan yang tidak dimiliki oleh tarekat-tarekat lainnya.
13. Tarekat Wahidiyah         .
               Tarekat yang ini didirikan oleh Kiai Majid Ma'ruf di Kedonglo, Kediri Jawa Timur, 1963 M. Teoritis tarekat ini terbuka sifatnya, karena orang tidak usah mengucapkan sumpah untuk menjadi anggota, siapa saja yang mengamalkan Dzikir salawat Wahidiyah sudah dianggap sebagai anggota. Motivasi mendirikan tarekat ini adalah meningkatkan ketaatan orang islam kepada perintah-perintahagama. Pendirinya menganggap masyarakat Jawa dewasa ini mengalami kekosongan agama dan kejiwaan. Itulah sebabnya ia mengajak masyarakat islam agar meningkatkan ketaqwaannya kepada Tuhan dengan setiap kali mengucapkan dzikir, ( fafirruu ila llaha ) "marilah kita kembali kepada Allah" (lihat Tasawwuf Belitan Iblis hal:119-127)
14.Tarekat Naqsabandy Khalidiyah           .
            Tarekat Naqsabandy sangat terkenal. Anggotanya puluhan ribu orang dari Tulung agung, Blitar, Nganjuk, Surabaya, Malang, Semarang,Jakarta, dan bahkan dari beberapa kota di Sumatra. Yang berminat menekuni naqsabandy harus menghadap KH. Bastomi, pemimpin tarekat atau yang disebut mursyid itu.
Setelah pendaftar terkumpul dua ratus orang, mereka wajib datang sesuai dengan waktu yang di tentukan. Jamaah baru itu digembleng selama dua puluh hari. Peserta wajib mondok. Pengajian dimulai selasa pagi, diawalai dengan pembaitan. Jamaah duduk tawaruk di sekeliling ruangan, sementara KH. Bastomi berada paling depan. Satu persatu mereka bersumpah dengan bimbingan mursyid. Selesai disumpah, jamaah harus mengikuti pengajian sufi setiap selasa dan jum'at pagi.
Setelah tahu arti tarekat, jamaah membaca wirid Ismu Dzat menurut tingkatan masing-masing. Ada tiga kelas, yang pemula membaca 5.000 kali sehari, sedangkan yang paling senior sampai 9.000 kali. Mereka membaca dzikir, tahlil, dan asmaul husna. Wirid dilaksanakan usai sholat fardhu.
Selama mondok peserta harus mengurangi tidur, tak bicara di luar keperluan, tidak makan sesuatu yang berbahan dasar ikan atau binatang. Lebih dianjurkan jika berpuasa, namun ini tak wajib. Nafsu sexsual harus di kekang selama mengikuti acar, walaupun bercampur dengan istri sendiri. Setelah pemondokan itu selesai, wirid wajib di baca di rumah masing-masing.
Kata KH Bastomi, wiridan merupakan cara mendekatkan diri kepada Allah. Untuk itu peserta tarekat memenjarakan hawa nafsu duniawi dan mengganti semua tujuan ibadahnya untuk mencapai ridho Allah. Targetnya muroqobah, yaitu dekat dengan Allah hingga tercabut hijab antara makhluq dan kholiq", ujarnya. Inilah derajat tertinggi dari tarekat.
Pada tingkatan muroqobah itu, manusia merasa dirinya dekat dengan Allah. Saking dekatnya, seolah roh Allah menyatu dalam diri manusia. Inilah yang sering kali disebut al wihdatul wujud atau manunggaling kawula gusti. Derajat tertinggi dari tarekat, terhubungnya manusia dengan Tuhan saat berdzikir itu disebut fana.
15.Tarekat Akmaliyah.        
           Letaknya di Jawa Timur (Desa Wringin Anom, Kecamatan Tumpang, Malang)  Tarekat ini melanjutkan ajaran syaikh Siti Jenar, yang di populerkan Sultan Hadi Wijoyo (Joko Tingkir, Raja Pajang). Tarekat Akmaliyah menganut paham teologi pembebasan, bahwa setiap manusia berhak bertemu Tuhannya. Tarekat ini tak mengangkat mursyid sebagaimana tarekat lainnya, hanya ada semacam koordinator, (dalam hal ini Kiai Ahmad, seorang petani biasa adalah sebagai koordinatornya), Lelakunya ringan, jumlah dzikirnya tak dibatasi bilangan, disesuaikan dengan kemampuan dan waktu yang bebas.
Alumninya berjumlah ratusan, antara lain Drs. Agus Sunyoto,MPd, 41 thn. Dosen SekolahTinggi Agama Islam Negeri Malang ini bergabung dengan tarekat Akmaliyah setahun lalu. Tarekat ini tak mengenal pemondokan dan pembaiatan. Setelah berdiskusi dengan kiai Ahmad untuk meluruskan persepsi, jamaah bisa wiridan sendiri di rumahnya. "Tarekat ini cocok untuk orang sibuk" ujar Agus. Menurut dia tarekat Akmaliyah mampu menghubungkan manusia kepada Roh Allah, akibatnya hidup jadi lebih ringan. (lihat Majalah Gatra, hal 66-67 Edisi 30 September 2000 M)




BAB III
KESIMPULAN

Ada berbagai macam perkembangan tarekat yang ada di Indonesia. Sampai sekarang masih eksis di Indonesia dengan ribuan pengikut. Fungsi daripada tarekat ini sebenarnya hanya merupakan jalan pintas untuk mendekatkan diri pada Allah melalui dzikir-dzikir yang ada di dalam tarekat itu masing-masing. Adapun tarekat tarekat yang terkenal di Indonesia seperti yang dijelaskan di atas. namun bisa kita simpulkan beberapa tarekat yang banyak atau terkenal di Indonesia.
    1. Tarekat naqsabandiyah
    2. Tarekat tijaniyah
    3. Tarekat qadiriyah
    4. Khalwatiyah
    5. Tarekat syattariyah
    6. Tarekat syadziliyah
    7. Tarekat sammaniyah
    8. Tarekat rifa’iyah
Itulah tarekat-tarekat yang sangat terpopuler di Indonesia.










DAFATAR PUSTAKA
 Hartono Ahmad Jaiz, Tasawwuf Belitan Iblis, Cet. Ke-3 1422 H/2001 M, Darul Falah.
Al Jihad wal Ijtihad, Umar bin Mahmud abu Umar, Cet Pertama 1419 H/1999 M, Darul Bayariq.




















pengadaan bahan pustaka dan anggaran perpustakaan

NAMA : MUHAMAD TOHIR
STUDY : PENGANTAR ILMU PERPUSTAKAAN
ANGGARAN DAN PENGADAAN
Perpustakaan adalah sebuah institusi/lembaga pengelola koleksi baik yang bersifat cetak maupun non cetak. Perpustakaan bukan lembaga lembaga yang mampu menghasikan uang namun lembaga yang mengeluarkan uang dan sangat membutuhkan uang. Hal ini sangatlah jelas karena perpustakaan adalah lembaga yang tumbuh dan berkembang baik koleksi, jasa dan manusianya. Maka dari masalah inilah pustakawan harus memikirkan atau merencanakan anggaran perpustakaan untuk memenuhi kebutuhannya. Seperti, gaji staf, keperluan operasional dan penambahan koleksi.
Salah satu yang dibutuhkan dan ini merupakan berkembang atau tidaknya perpustakaan yaitu pengadaan koleksi, karena kesediaan koleksi dapat mempengaruhi user. Bagaimana tidak jika perpustakaan tidak jika perpustakaan tidak menyediakan apa yang dibutuhkan oleh user, Koleksi yang diinginkan user tidak ada. Oleh karena itulah perlunya pengadaan banyak koleksi yang sesuai dengan keinginan user. Bagaimana kita bisa mengetahui apa yang diinginkan user? Itu dapat diketahui dari pelayanan perpustakaan, maka dari itu biasanya sebuah perpustakaan biasanya memberi pengumuman “ buku yang sudah dibaca letakkan ditrolli ”, hal ini bermanfaat agar disampingkan agar pustakawan mudah mengontrol buku agar tidak ditempatkan user sembarangan juga bermanfaat untuk mengetahui buku mana yang biasa dibaca user dan dibutuhkan user.
Di dalam tulisan ini sebelum membahas tentang pengadaan terlebih dahulu membahas tentang anggaran. karena tentunya untuk mengadakan koleksi tentu perlu anggaran dana dahulu.
A. Anggaran
Anggaran adalah unsur utama. untuk menjalankan perpustakaan tanpa, anggaran perpustakaan tidak mungkin dapat dikelola dan dioperasionalkan dengan sempurna, meskipun sistemnya. bagus dan. pustakawannya. bermutu. Maka, semua. Pustakawan harus mau dan mampu ikut ambil bagian dalam perencanaan biaya yang diperlukan. Untuk mengoperasikan suatu Perpustakaan.
Anggaran dan keuangan keuangan unit informasi tergantung pada status hukum serta jenis unit informasi. Dengan demikian terdapat perbedaan pula besar anggaran antara pusat informasi nasional terkomputer dengan perpustakaan sekolah.
Butir utama pengeluaran yang membutuhkan dana ialah:
1. Gaji staf dan anggaran yang terkait. Ini adalah mata anggaran yang paling besar, dan kadang mencapai separuh anggaran total.
2. Pengadaan dokumen. Di dalam perpustakaan biasa disebut pengadaaan koleksi yang menjadi anggaran terbesar kedua setelah gaji pegawai. Kadang anggaran ini lebih besar dari gaji pegawai.
3. Pengeluaran untuk pengolahan. Misalnya penggunaan komputer
4. Alat tulis termasuk bahan habis pakai
5. Perlengkapan ( perawatan, pemeliharaan, penggantian)
6. Premis gedung. Ini menyangkut masalah pembangunan. Hanya penting untuk unit informasi yang besar saja.
7. Komunikasi ( menyangkut surat menyurat, telepon, telex dan angkutan)
8. Biaya umum ( kebersihan, listrik)
9. Pengeluaran untuk sub-kontraktor. Yaitu mata anggaran ini penting bilamana fungsi tertentu ( misalnya pengolahan computer) dikontrakkan pada badan luar atau bila tugas tertentu yang hanya dilaksanakan oleh pihak luar berdasarkan kontrak.[1]
Darimana anggaran atau dana dapat kita peroleh ? tentu menjadi permasalahan bagi pustakawan. Namun, ada beberapa sumber keuangan yang dapat kita peroleh sebagai sumber dana:
Ø Anggaran dari badan induk. Perpustakaan umum, perpustakaan perguruan tinggi, sekolah, biasanya sudah mendapat anggaran dari pemerintah yaitu 5% dari dana yang diberikan kepada perguruan tinggi. Dan anggaran ini sudah termasuk gaji pegawai.
Ø Daftar isian proyek, terutama bagi perpustakaan pemerintah di Indonesia. Bagi perusahaan swasta, daftar ini biasanya diganti dengan daftar usulan kegiatan yang diajukan pada pimpinan badan induk.
Ø Sumbangan wajib dari mahasiswa. Ini hanya ada diperpustakaan perguruan tinggi ( universitas) sebagai anggaran tambahan.
Ø Uang iuran dari anggota. Biasanya untuk perpustakaan khusus ( perpustakaan yang ada di sebuah perusahaan dan biasa hanya menyediakan satu bidang ilmu),umum perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan sekolah.
Ø Penjualan terbitan perpustakaan maupun badan induk. Pada berbagai lembaga kebiasaan ada penerbitan dilakukan oleh perpustakaan dengan ketentuan sebagian keuntungn diperuntukkan perpustakaan
Ø Pajak setempat, biasa untuk perpustakaan umum yaitu perpustakaan yang di selenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah setempat.
Ø Penghasilan dari jasa refrografi,terjemahan, penyusunan bibliografi, penelusuran informasi, dan pembuatan tinjauan literature
Ø Denda atas buku yang terlambat dikembalikan. Ini biasanya sesuai dengan kesepakatan perpustakaan mengenai berapa denda terlambat mengembalikannya perhari.
Ø Sumbangan pemerintah
Ø Sumbangan simpatisan perpustakaan, lazimnya disebut frien of library. Jadi kadang perpustakaan dapat bantuan dari orang yang punya simpati terhadap perpustakaan sebagai perkembangan ilmu
Ø Sumbangan swasta dan yayasan asing, yang biasanya dibelikan untukperlengkapan khusus (seperti micro reader)atau untuk berlangganan majalah luar negeri.[2]
Setidaknya ada beberapa itulah sumber dana atau anggaran dalam sebuah perpustakaan naidak mun itu tidak bisa kita dapat dengan mudah tapi harus ada tehnik penganggaran agar anggaran yang kita butuhkan dan kita usulkan bisa didapat. sebagaimana di jelaskan oleh Sulistyo- Basuki, ada beberapa tehnik dalam menetukan anggaran yaitu.
Ø Ancangan line-item yaitu jumlah pengeluaran dibagi atas berapa kategori (1) upah dan honorarium, (2) buku, majalah, serta bahan bacaan lainnya,(3) penjilidan, (4) peralatan, (5) penerangan, alat pendinginan, air dan telepon serta alat yang menyangkut atau terkait seperti telex, facsimile dan computer, (6) alat yang habis pakai seperti kertas, bahan cetak, (7) asuransi gedung, (8)biaya tambahan lainnya.ini adalah tehnik yang sering diterapkan dan mudah dipahami.
Ø Lump-sum yaitu anggaran dialokasikan perpustakaan sehingga pustakawan punya kebebasan dalam alokasi perbelanjaan.
Ø Formula-budget yaitu pembuatan anggaran harus berdasarkan standar tertentu. Misalnya setiap mahasiswa tersedia n rupiah maka pustakawan tinggal menghitung mahasiswa dan dikalikann rupiah untuk pembelian buku.
Ø Performance-budgeting yaitu penganggaran kinerja.berdasarkan pada biaya kinerja serta kegiatan, menekan pada efisiensi pekerjaan.
Ø Programme-budgeting yaitu kegiatan organisasi dengan mengabaikan pengeluaran per butir dan per barang.
Ø PPBS ( planning programming budgeting system yaitu penggabungan tehnik performance-budgeting dan programme budgeting dengan langkah mengenali objek perpustakaan, member jalan alternative untuk mencapai tujuan tersebut dengan memberikan perbandingan biaya faedah ( cost benefit ratio) bagi masing-masing alternative, menentukan aktivitas, perbaikan atau evaluasi hasil shingga tindakan perbaikan dapat dilakukan.
Mengenai alokasi anggaran ini tidaklah sama tergantung perpustakaan misalnya perpustakaan universitas, 40% anggaran digunakan untuk pengadaan buku dan bahan pustaka lainnya, 50% untuk gaji pegawai, dan 10% untuk penjilidan, asuransi dan lainnya. Jadi mengenai anggaran.
B. Pengadaan
Memang ketika berbicara pengadaan tentu berkaitan dengan anggaran, bagaimana tidak pertama mengapa kita harus mencari sumber dana atau anggaran dalam perpustakaan tentu ada yang mau kita bangun atau kita kembangkan salah satunya tadi pengadaan. Begitu juga pengadaan, bagaimana mau megadakan koleksi kalau dana sendiri tidak ada. Maka kalau kita bertanya apa kaitannya kebijakan pengadaan koleksi dengan anggaran, ini tentu berkitan.
Setelah kita mendapatkan sumber dana atau anggaran baru kita bisa mengadakan koleksi. Namun dalam memilih koleksi kita harus perhatikan sebagaimana yang dijelaskan di atas mengenai apa koleksi yang harus diadakan melihat kebutuhan user atau masyarakat. Yang dimaksud memilih koleksi itu sendiri yaitu kegiatan mengidentifikasi koleksi yang akan ditambah kepada koleksi yang sudah ada di perpustakaan.
Sebagai seorang manajer informasi, pustakawan pengadaan harus memiliki kebijakan yang jelas yang dituangkan dalam sebuah ”Pedoman Pengadaan” yang berisi poin-poin penting dalam pengadaan koleksi Perpustakaan, yaitu:
1. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengadaan koleksi
2. Sistem penilaian koleksi
3. Kebijakan pengadaan koleksi, meliputi anggaran, jumlah eksemplar, dll.
4. Sistem pengadaan koleksi, meliputi proses pembelian koleksi dan alur kerjanya.
5. Sistem pemeliharaan koleksi (jangka pendek maupun jangka panjang)
6. Sistem penyiangan koleks
Pengembangan koleksi buku
Awal dari segala yang ingin kita lakukan adalah sebuah perencanaan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar apa yang kita ingin maksimal dan ada persiapan yang matang. Begitu juga dalam pengadaan bahan koleksi perlu “ perencanaan pengadaan bahan koleksi”. Pustakawan baik kepala perpustakaan maupun staf lainnya harus mampu membuat perencanaan karena inilah yang menjadi suatu keputusan.
Ada beberapa langkah yang perlu ditempuh dalam perencanaan bahan pustaka :
  1. Inventarisasi bahan-bahan pustaka yang harus dimiliki
  2. Inventarisasi bahan-bahan pustaka yang sudah dimiliki
  3. Analisis kebutuhan bahan pustaka
  4. Menetapkan prioritas
  5. Menentukan cara pengadaan bahan pustaka[3]
Setelah membuat perencanaan di atas baru kita mudah mengikuti tahap berikutnya yaitu system pengadaan:
  1. pemilihan
Ada beberapa factor yang menyebabkan pustakawan harus memaksa memeras keringat dalam memilih koleksi yaitu keterbatasan dana, keragaman pemakai, berkembangnya jumlah buku dan majalah yang diterbitkan pada setiap abad, berkembangnya ilmu pengetahuan dengan akibat spesialisasi, serta tumbuhnya ilmu-ilmu baru dengan produk informasi. Dalam melakukan tugas ini pustakawan memerlukan alat bantu yaitu catalog penerbit, majalah timbangan buku, tinjauan buku yang dimuat dalam harian atau majalah, dan daftar penerimaan buku baru.
Mengapa sih harus diseleksi dalam pemilihan buku? Tentu hal ini juga menyangkut kebutuhan-kebutuhan yang di inginkan user dan juga untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas koleksi.misal kuantitas mencakup banyaknya judul dan eksemplar koleksi yang ada di sebuh perpustakaan, sedangkan kualitas yaitu menyangkut tingkat baik buruknya sebuah koleksi ditinjau dari segi fisik, isi, kesesuian dengan kebutuhan pengguna.
Prinsif dasar dalam pemilihan koleksi
  • memilih koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan
artinya bahan yan akan dikoleksikan perpustakaan memang bahan yang diperlukan oleh pengguna.
  • Memilih buku yang berkualitas
Buku yang dikoleksi hendaknya buku yang berkualitas tingi. Kualitas buku dapt dipertimbangkan melalui isi buku, keahlian pengarang, reputasi penerbit, cara penyajian, edisi, susunan, ilustrasi, dan fisik buku.
  • Tidak memandang suku, ras, agama, profisi, aliran politik, perdagangan, tingkat pendidikan. Artinya pemilihan koleksi tidak dipengaruhi itu
  • Sesuai dengan dana yang ada. Ini juga penting bagi kita untuk memilih buku yang dibutuhkan user dengan dana yang ada.[4]
Pemilihan koleksi juga dapat dilakukan melalui prinsif ini, misalkan perpustakaan sekolah:
· Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum yang berlaku di sekolah
· Disesuaikan dengan system pendidikan secara nasional
· Disesuaikan dengan daerah tempat perpustakaan berada
· Disesuaikan dengan tingkat kemampuan membaca siswa sekolah
· Disesuaikan dengan system perpustakaan nasional
· Disesuaikan dengan dana yang tersedia[5]
  1. Pengecekan bibliografi
Pengecekan bibliografi maksudnya kartu pilihan diverifikasi dengan cara mencocokkan isi kartu dengan file catalog, file pesanan, dan file desiderata.
  1. Pemesanan
Ini dilakukan dimulai menerima kartu pilihan dari prosedur pemilihan. Kartu tersebut dibagi dalam dua kelompok dengan dana yang tersedia. Pertama yang mendapat prioritas untuk dipesan diketik kedalam bentuk daftar dan dipesan. Kedua file dalam file desiderata.
  1. Penerimaan dan pengajuan tuntutan
Ketika bahan diterima maka sebaiknya pustakawan memeriksa dengan cara menyesuaikan bahan yang diterima dengan yang diajukan. Jika terjadi kiriman tidak sesuai dengan apa yang diajukan maka kita diperbolehkan mengajukan tuntutan. Karena itu menjadi hak perpustakaan dalam pengembangan yang dibutuhkannya.
Penjelasan pengadaan
ada bebepa penjelasan mengenai metode atau cara pengadaan koleksi:
menurut Herlina di dalam buku “ ilmu perpustakaan dan informasi”
v pembelian
v pertukaran
v hadiah
v keanggotaan organisasi[6]
menurut Suherman “ perpustakaan sebagai jantung sekolah”
v pembelian
v tukar-menukar
v hadiah( sumbangan)
v fotokopi
v kliping
v publikasi[7]
Namun walaupun ada yang paling penting adalah bagaimana cara kita melaksanakannya di dalam sebuah perpustakaan.
a. Pembeliaan ( dapat dilakukan langsung ke penerbit atau took buku)
Memang yang paling banyak dilakukan oleh perpustakaan dalam pengadaan koleksi adalah membeli, biasanya dengan cara ini dapat dilakukan dengan pemilihan koleksi yang sesuai kebutuhan pengguna dan dana yang tersedia. Namun sebelum membeli buku, judul buku perlu diperiksa kembali agar kita dapat mengetahui buku tersebut sudah dimiliki perpustakaan atau dalam pemesanan.
b. Tukar-menukar
Perolehan koleksi perpustakaan dapat dilakukan dengan cara tukar menukar yaitu dengan cara menukar koleksi dengan perpustakaan lain atau instansi lain.
c. Hadiah
Koleksi hadiah yang yang diberikan untuk suatu perpustakaan misalnya dari penerbit buku. Bisa juga dengan cara kita mengaju permintaan.
d. Fotokopi
Penambahan koleksi melalui in biasanya dilakukan apabila kita membutuhkan publikasi yang tidak ada lagi pada penerbit atau habis dari persediaan dan tidak dicetak lagi, maka hanya dengan fotokopi koleksi didapatkan.
e. Kliping
Pembuatan kliping juga dapat menambah bahan pustaka, misal dengan cara menggunting artikel, berita, dll. Yang dapat membantu menjadi koleksi alternative.
f. Publikasi
Yaitu pembuatan literature sekunder, artinya di dalam sumber sekunder ini memuat informasi mengenai literature primer.
g. Keanggotaan organisasi lain
Cara ini yaitu dilakukan dengan menjadi keanggotaan organisasi, biasanya organisasi ataupun asosiasi menerbitkan buku atau majalah. Dengan ikut serta kita sebagai keanggotaan organisasi perpustakaan akan dapat buku secara cuma-cuma.
Penyiangan
Kebijakan khusus perlu dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara tempat, koleksi yang selalu bertambah denagn koleksi yang dibutuhkan oleh pengguna. Kebijakan tersebut diwujudkan melalui kegiatan penyiangan. Penyiangan merupakan pemindahan koleksi dari koleksi aktif perpustakaan denagn tujuan menyingkirkan atau mengirim ke tempat penyimpangan. Koleksi yang jarang digunakan dapat dikirim ke tempat penyimpanan sehingga dapat mengurangi masalah tempat dan membuat pelayanan koleksi menjadi mudah. Pengguna lebih mudah menemukan bahan pustaka yang up to date dan menarik. Koleksi perpustakaan disaingi karean faktor isi yang sudah tidak menarik atau kuno, kondisi fisik yang secara umum tidak sempurna, misalnya sobek, dicoret-coret. Selain itu pola pemakaian koleksi yang kecil frekuensinya atau menurun dapat dijadikan alasan mengapa subuah koleksi disiangi. Atau bisa juga kombinasi dari ketiga faktor tersebut menjadi alasan penyiangan koleksi.
Tujuan dari dari penyiangan untuk membasmi buku yang tidak terpakai lagi. Bisa dengan mengberikan kepada perpustakaan yang lain yang koleksinya belum memadai atau masih kurang. Sehingga mempermudah penulusuran buku yang sering dipakai.
DAFTAR PUSTAKA
Herlina, Ilmu Perpustakaan Dan Informasi. Palembang : Iain Raden Fatah Press.2006
Sulistyo-basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1991
Sulistyo-Basuki. Tehnik Dan Jasa Dokumentasi, Jakarta : gramedia pustaka utama, 1992
Bapedal, Ibrohim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2001
Rahayuningsih. F, Pengelolaan Perpustakaan, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007
Yusuf. M. Pawit. Pedoman Penyelenggara Perpustakaan Sekolah, Jakarta : Kencana Grenada Media Group, 2010
Yusuf. M. Pawit. Pedoman Mencari Sumber Informasi, Bandung : Remaja RK Karya CV.1988
Suherman. Perpustakaan Sebagai Jantung Sekolah, bandung : MQS PUBLISHING. 2009


[1] Sulistyo-basuki. Teknik dan jasa dokumentasi ( gramedia pustaka utama.1992) hlm.215-216
[2] Sulistyo-basuki. Pengantar ilmu perpustakaan ( gramedia pustaka utama. 1991) hlm.214 dan Herlina. Ilmu perpustakaan dan informasi( IAIN Raden Fatah Press.2006) hlm.44
[3][3] Bafedal, ibrohim. Pengelolaan perpustakaan sekolah,( bumi aksara:2001), hlm32-36
[4] Rahayuningsih. F. pengelolan perpustakaan, ( graham ilmu.2007) hlm.14-15
[5] Yusuf. m. pawit, pedoman penyelenggaraan perpustakaan sekolah ( kencana prenada media group:2010) hlm.26
[6] Herlina. Ilmu Perpustakaan Dan Informasi ( IAIN Raden Fatah Press.2006) hlm.51
[7] Suherman. Perpustakaan Sebagai Jantung Sekolah, ( MQS PUBLISHING.2009) hlm.81-83

Senin, 19 Desember 2011

makalah tafsir


TAFSIR
( Ayat-Ayat Tentang Akhirat )



DISUSUN OLEH:

Anas rudi                 : 10422004
Fitrianti                    : 10422014
Muhamad Tohir        :  10422030


Dosen Pembimbing:
Pathurrahman. M. Ag



FAKULTAS ADAB
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2011


PENDAHULUAN
 Al qur’an yangterdiri  30 juz itu terkandung dalam kategori ayat, sehingga dari seluruh isi al qur,an dapat dibagi menjadi beberapa masalah antara lain ada ayat yang menjelaskan tentang Allah SWT, ayat yang menjelaskan tentang alam semesta, ayat yang menjelaskan tentang akhirat bahkan dalam kehidupan sehari- hari pun Al qur,an mengatur tentang tata cara bergaul dan berhubungan antar manusia itu sendiri.
Maka dari itu pemakalah akan sedikit mencoba memahami dan menelaah daripada kandungan di dalam Al qur’an itu sendiri yaitu mengenai ayat-ayat yang berkenaan dengan akhirat. Dalam hal ini kami akan menyajikan beberapa hal yang berkenaan dengan akhirat dan ayat-ayat yang membahas tentang akhirat.
Akhirat adalah suatu alam yang hakikatnya masih ghoib namun sebagai orang yang beriman kita wajib mempercayainya. Orang yang ingkar atau tidak percaya kepada hari akhirat maka dia tergolong kafir. Maka dari hal itu perlu kita mengkaji hal-hal yang berkenaan dengan akhirat. Karena itulah tujuan akhir dari hidup kita ini.
Ada beberapa hal yang di bahas dalam makalah ini yaitu mengenai rahasia Allah tentang waktu datangnya  akhirat,  penyesalan orang yang ingkar terhadap akhirat,dan orang-orang yang termasuk beriman kepada akhirat.














PEMBAHASAN
A.    Pengrahasiaan  Allah tentang waktunya akhirat
Akhirat merupakan sesuatu yang ghoib namun kita wajib menyakininya bahwa hari itu benar ada. Allah SWT merahasiakan akhirat agar apapun yang kita lakukan di dunia ini akan dibalas oleh Allah sesuai dengan apa yang kiata lakukan. Allah berfiman di dalam surat thoha 15.
إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَى
Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan ( Q.S. Thaha:15)

makna mufrodat
أُخْفِيهَا: merahasiakannya               تَسْعَى : ia usahakan

لِتُجْزَى : dibalas
Tafsir Global
Ada sekelompok manusia yang bersifat munafik, yaitu menampakkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang di sembunyikan dalam hati,ia akan mengatakan beriman dengan lisan, tetapi hatinya tetap kufur, mengaku membenarkan wahyu yang datang dari Allah, padahal sebenarnya ia mendustakannya di dalamhati. Yang demikian ini, karena keimanan tidak pernah masuk dan merasuk ke dalam hatinya.
Berbagai tanda-tanda besar sudah mulai ada ditengah-tengah zaman, adanya Dajjal yang dapat mengeluarkan isi perut bumi maupun ya’juj dan ma’juj yang akan membuat kerusakan yang besar di muka bumi, semuanya telah menjadi pengetahuan yang nyata bagi orang-orang yang berilmu.
Namun tanda-tanda yang nampak dalam bentuk yang seolah-olah sepele juga sudah sangat banyak ditemukan ditengah-tengah kehidupan umat manusia, sehingga benarlah firman Allah Tuhan yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.
Umat Islam yang patuh kepada Allah mereka ibarat manusia-manusia kekasih Allah, mereka yang mau merenungi tanda-tanda yang telah dibuka rahasianya oleh Allah lewat Rasulullah Muhammad SAW, sebagai hamba Allah yang doif manusia hanya bisa memohon ampunan dan rahmatNya semoga termasuk orang-orang yang dilindungi dan diselamatkan Allah di dunia dan di akherat.
·  Munculnya matahari dari sebelah barat
·  Asap tebal memenuhi angkasa ( Dukhon )
·  Keluarnya binatang dabah
·  Yajuj Majuj
·  Turunnya Isa al masih
·  Keluarnya Dajjal
·  Gempa dimana-mana
·  Perang sangat dahsyat antara timur & barat
·  Sedikitnya jumlah laki-laki dan banyaknya kaum wanita.
·  Meluasnya perzinahan
·  Berlomba-lomba mencari kesenangan dunia & akhirnya lupa pada akhirat[1]
Semakin kuatnya tanda-tanda datangnya hari Qiyamat yang semakin mengemuka, membuat umat islam yang beriman dan bertaqwa seharusnya semakin rajin menempuh jalan-jalan petunjuk Allah, Al-Qur’an dan As-Sunnah. Semua kejadian itu pasti akan terjadi dan semuanya dalam pengetahuan Allah Tuhan Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.
B.Siapa yang tergolong beriman kepada akhirat
Allah SWT menjelaskan tentang orang-orang yang tergolong iman kepada akhirat. Seperti firman Allah.
surat At taubah ayat 18:
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةوَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
“Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”(Q.S. At taubah. 18)
Makna mufrodat
يَعْمُرُ :memakmurkan       يَخْشَ : takut  
 الْمُهْتَدِين :orang-orang yang mendapat petunjuk
AZBABUN NUZUL
Ketika menjadi tawanan perang Badar, Abbas paman Rasulullah SAW berkata; “sekiranya kalian termasuk orang-orang yang lebih dahulu memeluk islam, berhijrah dan berjihad, maka aku adalah orang yang pertama kali memakmurkan Masjidil Haram, member minum orang-orang yang menunaikan ibadah haji dan membebaskan orang-orang dari penderitaan”.Peristiwa ini melatarbelakangi turunnya ayat ke-17-19 yang menjelaskan bahwa orang-orang yang memakmurkan Masjid dan lain-lain serta belum beriman itu tidak sama dengan orang-orang beriman yang berjihad meluhurkan di jalan Allah. (Diriwayatkan Ibnu Abi Hatim dari Ali Bin Abi Thalhah yang bersumber dari Ibnu Abbas)
Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa Nu’man bin Basyir pada suatu hari jum’at berada di samping mimbar rosulullah bersama dengan beberapa orang sahabat. Berkatalah seorang daripada mereka : “ aku tidak akan memperdulikan amal shaleh lain setelah islam tersebar ( fathu mekkah) kecuali akan member minum orang yang naik haji”. Berkata yang lainnnya : “ aku akan hanya memakmurkan masjidil haram” berkata pula yang lainnya:” aku akan hanya jihat di jalan Allah danperbuatan itu lebih baik daripada apa yang kalian katakana” Umar membentak mereka :”janganlah kalian berbicara keras-keras di sisi mimbar Rosulullah. Dan nanti aku akan minta fatwa tentang apa yang kalian perselisihkan itu. Maka turunlah ayat 19 dari surat attaubah ini.[2]
Tafsir Global
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa yang patut memakmurkan mesjid-mesjid Allah hanyalah orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah dan berserah diri kepada-Nya, dan amal ibadahnya ikhlas karena Allah Tuhan Yang Maha Esa, dan tidak ada sekutu bagi-Nya, serta percaya akan datangnya hari akhirat tempat pembalasan segala amal perbuatan, rajin mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapa pun selain Allah. Orang-orang inilah yang diharapkan termasuk golongan yang mendapat petunjuk dari Allah dan yang diridai-Nya untuk memakmurkan mesjid-mesjid-Nya di dalam dunia ini, baik memakmurkan dengan membangun dan memeliharanya maupun memakmurkan peribadatan dan lain-lainnya. Banyak hadis-hadis yang diriwayatkan tentang fadilah memakmurkan mesjid-mesjid Allah antara lain sabda Rasulullah saw.:        

من بنى لله مسجدا يبتغي به وجه الله بنى الله له بيتا في الجنة  
Artinya:
Barang siapa membangun atau memakmurkan mesjid bagi Allah untuk mendapatkan keridaan-Nya, niscaya Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah dalam surga.
(H.R. Bukhari, Muslim, dan Tirmizi dari Usman bin Affan)
Sabda Rasulullah saw.:          

إذا رأيتم الرجل يعتاد المساجد فاشهدوا له بالإيمان     
Artinya:
Apabila kamu melihat seorang laki-laki membiasakan diri (beribadah) di mesjid, maka saksikanlah bahwa ia orang yang beriman (H.R. Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah, dan Al-Hakim dari Abu Said Al-Khudri) .       
Dan sabda Rasulullah lagi:     
من أسرج سراجا في مسجد لم تزل الملائكة وحملة العرش يستغفرون له ما دام في ذلك المسجد ضوءه                  
Artinya:
Barang siapa yang menyalakan penerangan dalam mesjid, niscaya para malaikat dan pemikul-pemikul Arasy senantiasa memohon ampun kepada Allah agar diampuni dosanya selama lampu itu bercahaya dalam mesjid.(H.R. Salim Ar Razi dari Anas ra.)[3] 
Surat Al an’am: 69
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصَارَى مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
وَعَمِلَ صَالِحًا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”( Q.S. Al an’am:69)
Makna mufrodat:
هَادُوا: orang-orang yahudi   وَالصَّابِئُونَ : shabiin  النَّصَارَى : orang-orang nasrani
خَوْفٌ : khawatir  يَحْزَنُونَ : bersedih hati
Tafsir Global
Orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, yang membenarkan kitab-kitabnya,mengikuti Rasul-rasulnya, sepertikaumYahudi yang membenarkan Musa A.S dan mengikuti ajaran Taurat, kaum Sabiah, yaitu satu kelompok dalam agama Nasrani, dan kaum Nasrani yang mengikuti Isa a.s dan membenarkan Injl, dan beriman kepada hari akhir di zaman mereka serta beramal saleh tidak akan merasa khawatir terhadap segala krisis yang menghadang mereka Allah SWT. Memberikan rasa aman kepada mereka dengan amal shaleh mereka.Mereka tidak pernah bersedih hati dengan apa yang            mereka tinggalkan ataupun merasa khawatir terhadap konsekuensi amal mereka dan akibat perbuatan mereka. Merekalah orang-orang yang beriman kepada para nabi di zaman mereka.
c. orang munafik
            setelah Allah menggambarkan orang yang beriman kepada Allah dan akhirat maka ada juga golongan yang mengaku dirinya beriman kepada Allah dan hari akhirat padahal mereka sama sekali tidak beriman. Dalam hal ini mereka terasuk kedalam golongan orang munafik. Sebagaimana digambarkan Allah.
 surat Al baqarah ayat 8:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.

Makna mufrodat:
يَقُولُ: mereka berkata      آمَنَّا : kami beriman    مَا: tidak, bukan.
Tafsir global
Al-Quran yang merupakan kitab hidayah, menjelaskan kepada kita sifat-sifat orang-orang Mukmin, Kafir dan Munafik. Tujuan dari penjelasan ini agar kita dapat mengenali diri kita sendiri, agar kita dapat mengenali diri kita termasuk golongan yang mana. Selain untuk diri sendiri, penjelasan ini akan membantu kita untuk mengenali orang lain agar dapat menentukan sikap yang sesuai terhadapnya dan bahkan dalam menghadapi masyarakat.
Sejak awal surah al-Baqarah hingga ayat 8, 4 ayat berbicara tentang orang-orang Mukmin, dua ayat tentang orang-orang Kafir, sedangkan ayat ke 8 ini dan seterusnya, berjumlah 13 ayat, memaparkan tentang manusia-manusia yang masuk ke dalam kelompok ke 3. Yaitu orang-orang yang tidak memiliki sinar cahaya seperti yang dimiliki oleh kelompok pertama, namun tidak pula memiliki keberanian dan keterusterangan yang dimiliki oleh kelompok ke dua. Mereka tidak mempunyai iman di dalam hati. Tapi pada saat yang sama, lidah mereka tidak pula menyatakan kufur. Mereka itu adalah Munafikin. Orang yang sesungguhnya berhati Kafir tetapi mengaku beriman secara lahir.
Setelah Rasul Allah Saw berhijrah dari Mekah ke Madinah, dan kaum musyrik mengalami kekalahan berat dalam perang menghadapi Muslimin, sebagian rakyat Mekah dan Madinah mengakui secara lahir sebagai Muslim. Hal itu dilakukan , meskipun hati mereka tak pernah menerima Islam, namun terpaksa diucapkan demi menyelamatkan jiwa dan harta mereka, atau demi mencapai posisi dan kedudukan di antara Muslimin. Kemudian mereka berusaha bersikap seperti layaknya umat Islam yang lain.
Jelas sekali bahwa orang-orang seperti ini adalah pengecut yang tidak memiliki harga diri dan keterusterangan. Tidak seperti orang-orang Kafir lain yang menyatakan kekufuran mereka secara terang-terangan. Dengan demikian, barisan mereka terpisah dari orang-orang yang benar-benar beriman.
Bagaimanapun, hipokritas, hati bercabang, dan bermuka dua, adalah fenomena yang selalu dihadapi oleh setiap revolusi dan perubahan-perubahan sosial. Dan jangan sekali-kali mengira bahwa semua orang yang menunjukkan keimanan dan kesetiaan serta kebersamaan, lalu hatinya pun memiliki konsistensi yang sama. Betapa banyak orang-orang yang pada lahirnya sangat Islami, namun di dalam hati, sangat memusuhi Islam.
Dari ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:         
1. Iman adalah perkara hati, bukan lidah. Oleh sebab itu untuk mengenali orang-orang tertentu, kita tidak boleh mencukupkan dengan pernyataan-pernyataan lahiriah mereka.         
2. Dasar keimanan adalah iman kepada Pencipta dan Hari Kebangkitan      
3. Allah Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati manusia.[4]

D .penyesalan orang-orang yang ingkar dan tidak percaya kepada adanya akhirat
Sungguh penyeselan tidak pernah di awal dan dia pasti di akhir begitulah nasib orang-orang yang tidak pernah percaya dengan adanya akhirat. Mereka baru menyesali setelah mereka mati. Sebagaimana firman Allah.
 surat al an’am ayat 31:
قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ اللَّهِ حَتَّى إِذَا جَاءَتْهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوا يَا حَسْرَتَنَا عَلَى مَا فَرَّطْنَا فِيهَا وَهُمْ يَحْمِلُونَ أَوْزَارَهُمْ عَلَى ظُهُورِهِمْ أَلا سَاءَ مَا يَزِرُونَ
“Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: "Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!", sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amatlah buruk apa yang mereka pikul itu”.( Q.S. Al an’am:31)
Makna mufrodat:

 خَسِرَ : rugi    بَغْتَةً : tiba-tiba, mendadak.   حَسْرَتَنَا: penyesalan kami, kerugian kami

مَا فَرَّطْنَا : kelalaian kami, tidak bernilai               أَوْزَارَهُمْ : memikul
ظُهُورِهِمْ : punggung mereka         سَاء : amat buruk       يَزِرُونَ : mereka pikul
Tafsir Global
Dalam ayat ini Allah swt. menjelaskan tentang kerugian orang-orang kafir yang mengingkari keesaan Allah swt, kerasulan Muhammad saw. dan hari berbangkit. Mereka itu mendustakan akan pertemuan dengan Allah swt. Mereka tidak mendapat keuntungan seperti halnya orang-orang yang beriman. Keuntungan orang-orang yang beriman di dunia sebagai buah keuntungan misalnya, kepuasan batin, rida dan merasa bahagia dengan nikmat Allah dalam segala keadaan, mereka bersyukur kepada-Nya atas segala nikmat, sabar dan tabah terhadap derita. Adapun keuntungan di akhirat sebagai buah dari imannya ialah seperti memperoleh rida Ilahi yang besar, mengalami kemudahan dalam hisab, kebahagiaan surga yang tak dapat digambarkan oleh manusia.    
                 Orang-orang kafir yang mendustakan perjumpaan dengan Allah swt kehilangan segala keuntungan tersebut. Mereka adalah orang-orang yang tidak percaya akan hari berbangkit, hidup bagi mereka terbatas dalam dunia ini saja. Oleh sebab itu hidup mereka selalu dikejar-kejar oleh keinginan-keinginan yang tak ada batasnya dan kepentingan-kepentingan mereka yang saling bertentangan. Mereka tidak pernah barang sesaat mengalami kepuasan batin, ketenteraman rohani dan rida Ilahi, bahkan mereka lebih dekat kepada setan yang membuat mereka lupa daratan. Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu sampai datang kepada mereka kiamat. Keadaan hari kiamat itu amat mendadak, tak seorangpun yang dapat mengetahui. Sewaktu ia datang, orang kafir menyatakan penyesalannya karena mereka membatasi hidup ini pada kehidupan di dunia saja sehingga mereka lalai mempersiapkan diri untuk hari kiamat. Dalam pada itu mereka memikul beban yang berat yakni dosa dan kesalahan mereka di atas pundak mereka dan mereka akan menerima hukuman atas dosa kesalahan itu. Beban yang berat yang mereka pikul pada hari kiamat ini benar-benar merupakan beban yang amat buruk.
Surat al qiyamah ayat 1-15
Aku bersumpah dengan hari kiamat,
لا أُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيَام
dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).
وَلا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ
Apakah manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?
أَيَحْسَبُ الإنْسَانُ أَلَّنْ نَجْمَعَ عِظَامَهُ
Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.
بَلَى قَادِرِينَ عَلَى أَنْ نُسَوِّيَ بَنَانَهُ
Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.
بَلْ يُرِيدُ الإنْسَانُ لِيَفْجُرَ أَمَامَهُ
Ia bertanya: "Bilakah hari kiamat itu?"
يَسْأَلُ أَيَّانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ
Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),
فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ
dan apabila bulan telah hilang cahayanya,
وَخَسَفَ الْقَمَرُ
dan matahari dan bulan dikumpulkan,
وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ
pada hari itu manusia berkata: "Ke mana tempat lari?"
يَقُولُ الإنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ
Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!
كَلا لا وَزَرَ
Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.
إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمُسْتَقَرُّ
Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.
يُنَبَّأُ الإنْسَانُ يَوْمَئِذٍ بِمَا قَدَّمَ وَأَخَّرَ
Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri,
بَلِ الإنْسَانُ عَلَى نَفْسِهِ بَصِيرَةٌ


meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya.
وَلَوْ أَلْقَى مَعَاذِيرَهُ

أُقْسِمُ : aku bersumpah    اللَّوَّامَةِ: menyesali diri sendiri    عِظَامَهُ : tulang belulang
لِيَفْجُرَ أَمَامَهُ :maksiat terus menerus خَسَفَ  : tenggelam, hilang  مَعَاذِيرَهُ :alasan-alasannya
وَزَرَ: tempat berlindung         الْمَفَرُ: tempat berlari
Tafsir Global
Saat siksa itu datang mereka menyesal. Bahkan bersedia menebus dengan segala yang ada. Di dunia ini banyak orang-orang yang kafir. Tak jarang mereka begitu bangga akan kekafirannya. Ada yang bangga menjadi atheist dan lantang menyatakan bahwa Tuhan itu tidak ada. Mereka anggap bodoh orang-orang yang percaya akan adanya Tuhan.
Ada pula yang meski mengaku beriman, namun mengingkari perintah Allah. Mereka justru menghalangi tegaknya syariat Islam. Menghalangi tegaknya hukum Allah. Sebaliknya mereka justru menjadi pendukung sistem buatan manusia yang merupakan buatan dari kaum Judeo-Christian (Yahudi dan Nasrani).
            Al Hasan mengatakan bahwa Allah bersumpah dengan menyebut hari qiyamat dan tidak bersumpah dengan jiwa yang menyesali dirinya sendiri. Namun Qatadah mengatakan tidak demikian bahkan Allah bersumpah dengan menyebut keduanya, demikian yang diriwayat oleh Abu Hatim. Pendapat yang benar adalah allah bersumpah dengan menyebut keduanya. Sebagaimana dikata Qotadah yang diriwayat ibnu abbas.(1-2)
            Yaitu di hari qiyamat nanti,bahwa mengira bahwa allah tidak akan mampu mengembalikan tulang belulang lalu menghimpun kembali dari tempat yang berseraka. Padahal allah tidak demikian, Allah berkuasa mengembalikan semua itu. (3)
            Begitulah manusia yang tidak beriman kepada adanya akhirat maka membangkang semua perintah Allah. Ada beberapa bentuk penyesalan yang dialami orang yang tidak percaya adanya akhirat.[5]
hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Bukhari yang bermaksud....
" Ada dua nikmat dan ramai orang mengalami kerugian kerana keduanya, iaitu nikmat sihat dan nikmat masa lapang."
Ibnu Al-Jauzi menyatakan......
" Adakalanya orang itu sehat, tapi tidak punya waktu lapang sebab sibuk bekerja. Juga adakalanya sesaorang mempunyai masa lapang tapi tidak sehat. Jika sesaorang pula mempunyai masa lapang dan badan sehat, tetapi ia malas melakukan ketaatan pada Allah, maka ia menjadi orang yang rugi. Dunia ini adalah ladang akhirat, dan didalamnya terdapat perniagaan yang keuntungannya terlihat di hari akhirat.  Barangsiapa yang menggunakan waktu sihat dan waktu lapangnya untuk ini, maka ia orang yang patut ditiru.  Dan barangsiapa yang menggunakan masa lapang dan sehatnya untuk maksiat pada Allah, ia adalah orang yang rugi”.
  • Di saat berlakunya kiamat kecil iaitu kematian ketika nyawa berada dihujung-hujung manusia mula menyesal.
  • Penyesalan ketika amal perbuatan diperlihatkan
  • Penyesalan ketika neraka didatangkan
  • Penyesalan ketika berdiri di neraka[6]
Munasabah Ayat
Dari ayat-ayat di atas semuanya membahas tentang akhirat dan semuanya berhubungan dengan akhirat, dan ayat sangat berhubungan dengan semuanya mulai dari pembahasan tentang rahasia allah akan waktunya akhirat, orang-orang yang termasuk kategori beriman kepada Allah swt dan akhirat, serta penyesalan orang yang tidak beriman kepada adanya akhirat.


























KESIMPULAN
Akhirat merupakan hal yang ghaib namun kita wajib beriman kepadanya. Ada beberapa perintah Allah yang berurutan atau berpasangan, yaitu iman kepada Allah dan hari kiyamat, bersyukur kepada Allah dan berbuat baik kepada orang tua, dan mendirikan sholat dan membayar zakat.
Orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, yang membenarkan kitab-kitabnya,mengikuti Rasul-rasulnya, sepertikaumYahudi yang membenarkan Musa A.S dan mengikuti ajaran Taurat, kaum Sabiah, yaitu satu kelompok dalam agama Nasrani, dan kaum Nasrani yang mengikuti Isa a.s dan membenarkan Injl, dan beriman kepada hari akhir di zaman mereka serta beramal saleh tidak akan merasa khawatir terhadap segala krisis yang menghadang mereka Allah SWT. Memberikan rasa aman kepada mereka dengan amal shaleh mereka.Mereka tidak pernah bersedih hati dengan apa yang            mereka tinggalkan ataupun merasa khawatir terhadap konsekuensi amal mereka dan akibat perbuatan mereka. Merekalah orang-orang yang beriman kepada para nabi di zaman mereka.
Maka dalam kaitan ini beriman kita kepada allah namun kita tidak beriman kepada hari akhir maka imannya belum sempurna.maka dalam sebagai manusia yang dibekali akal dan selalu berusaha menuju insan yang kamil yang diridhoi Allah. Setelah memiliki ilmu yang banyak mengenai akhirat. Karena hanya dengan ilmulah kita bisa mencapai kebahagian dunia akhirat.













DAFTAR PUSTAKA
Munawwir.A.W. Kamus Al Munawwir Arab Indonesia.surabaya: Pustaka agressif, 1997
Shihab.M. Quroish. Membumikan Al Qur’an Dan Fungsi Al Qur’an Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Mizan : 2007
Qomaruddin Shaleh,dkk. Asbabun Nuzul. Bandung. CV. Diponegoro:1993


[1] http://kiblat-centre.blogspot.com/2010/01/ketahuilah-bahwa-kepastian-tahun-2012.html
[2]Qomaruddin Shaleh,dkk. Asbabun Nuzul. Bandung. CV. Diponegoro:1993
[4]
[5] Ibnu katsir. Tafsir al qur’an. Hal.333-337.

[6]http://mta-online.com/v2/2009/03/31/tanda-tanda-hari-qiyamat-yang-semakin-bermunculan/